Air bersih merupakan kebutuhan bagi setiap masyarakat. Hampir semua orang membutuhkan air bersih. Terutama untuk kebutuhan MCK, minum, berwudhu dan lain sebagainya. Dengan tersedianya air bersih, maka kebutuhan standar minimal masyarakat terpenuhi. Namun tidak demikian yang terjadi di Desa Ciaruteun Ilir, sebuah desa yang berada di wilayah administratif kecamatan Cibungbulang Bogor Jawa Barat. Desa yang kaya akan sumber daya alam dan lahan perkebunan yang luas serta dikelilingi oleh 3 sungai besar, yaitu Sungai Ciaruteun, Sungai Cianten, dan Sungai Cisadane, masih mengalami kesulitan pasokan air bersih ke rumah-rumah penduduk
Hal tersebut disebabkan oleh minimnya infrastruktur, perekonomian dan pendidikan penduduk Desa Ciaruteun Ilir. Selain itu air di sungai-sungai tersebut tak layak untuk dikonsumsi. Air sungai dikotori oleh sampah. Namun bukan sampah industri, melainkan sampah plastik, dedaunan dan sampah rumah tangga yang dibuang oleh masyarakat sekitar. Untuk pasokan air bersih, bagi masyarakat yang mampu dapat membeli pasokan air besih yang dijual oleh pemerintah dalam. Namun bagi yang tidak mamu, penduduk Desa Ciaruteun Ilir harus berjalan kurang lebih 1 KM dengan medan yang cukup terjal menuju mata air yang berada di pegunungan
Desa Ciaruteun Ilir ini, khususnya Kampung Poncol juga belum memiliki MCK yang memadai. Sehingga masyarakat masih memanfaatkan sungai sebagai tempat MCK. Namun pada akhir juli tahun 2018 lalu Tim PkM STT-PLN telah melakukan pembangunan MCK, walaupun masih sederhana dan belum optimal. Melihat kendala tersebut Kepala Desa Ciaruteun Ilir dan Yayasan Desa Mentari melaksanakan kerjasama dengan Tim PkM STT-PLN untuk pengembangan potensi desa dan pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan kesejehteraan warga. Program kerjasama yang dilakukan pada tanggal 27 April hingga 4 Mei 2019, yang bertujuan untuk menyediakan suplai Air bersih dan penyulingan Air bersih dengan memanfaatkan mata air yang ada disekitar Desa tersebut.
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) merupakan solusi yang mampu membantu kebutuhan air bagi masyarakat di wilayah Desa Ciaruteun Ilir. PLTS akan menjadi sumber energi yang berfungsi untuk memompa air dari sumber mata air. Tentunya air yang diambil adalah air yang telah disuling dan layak konsumsi. “Kontur tanah pada Desa Ciaruteun Ilir tidak memungkinkan untuk menyedot air dari sungai. Maka kami mencoba PLTS dengan mengambil sumber air dari sumur”, ujar Bpk. Abdul Haris, S.Kom, M.Kom, Selaku Ketua Tim PkM STT PLN. Dalam pembangunannya PkM STT-PLN melakukan beberapa tahapan, yaitu, Membangun desain pembangkit yang digunakan sebagai sumber energi pemompa air.
Proses pembuatan desain yaitu dengan memetakan ukuran tandon. Tandon yang digunakan untuk menampung Air berukuran 2000 Liter dengan ketinggian kurang lebih 4 meter dan menggunakan tiang baja. Dengan ukuran tersebut diharapkan cukup kuat untuk menampung debit Air yang dari sumber air. Untuk sumber air yang digunakan adalah menggunakan air dari sumur. Air tersebut akan disedot oleh mesin otomatis yang menggunakan listrik tenaga surya. Listrik tenaga surya tersebut dibuat dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.
Dari penampung tersebut, air akan di aliri melalui keran-keran yang akan didistribusikan ke masyarakat sebagai air yang layak konsumsi setelah melewati proses pengujian Membangun penampungan air, pembangkit dan instalasi pembangkit, serta pompa air. Setelah selesai, penampungan air tersebut mulai dibangun dengan menggunakan pembangkit yang memanfaatkan pembangkit PLTS ramah lingkungan. Pembangkit ini akan menyatu dengan tower yang dipasang pada penampung yang ditempatkan mesin penyedot kapasitas Panal Surya yang digunakan adalah 300 WP dengan Inverter dengan Kapasitas 1500 watt dan baterai yang dipasang secara seri dengan kapasitas 12 VA yang terintegrasi pada Solar Charge PWM.
3. Menyiapkan proses distribusi ke rumah-rumah warga dengan menggunakan paralon sebagai media distribusi air.
Proses distribusi dan pemanfaatan dalam proses distribusi, akan dilakukan dengan cara mendata jumlah kepala keluarga (KK) di RT 03 Kampung Poncol. Kemudian mengukur jarak kebutuhan selang distribusi. Tiap KK hanya mendapatkan satu jaringan distribusi Air untuk pemanfaatan. Untuk tahap awal ini, pendistribusian air bersih hanya diperuntukan kebutuhan rumah tangga saja dan kebutuhan Air Usaha Lantak Kang Cepy. Selanjutnya proses pendistribusian air bersih akan didesain untuk kebutuhan budi daya ikan lele dengan membangun kolam ikan.
Setelah melaksanakan 3 tahapan diatas, proses akan di evaluasi untuk memantau kekurang-kekurangan yang belum diselesaikan. Kekuranga-kekurang tersebut nantinya akan diperbaiki pada periode selanjutnya. Karena Tim PkM STT-PLN telah melakukan kerjasama dengan Desa Ciaruteun Ilir ini sampai tahun 2020 sebagai desa binaan.
Semua proses pelaksanaan kegiatan pengabdian ini akan disusun dalam bentuk laporan dan dokumentasi digital/video. Dalam proses pengerjaannya, kegiatan ini dibagi tim yang bertanggung jawab dengan melibatkan mahasiswa STT PLN dari jurusan Teknik informatika, elektro dan Teknik sipil yang dikoordinasi oleh Dosen Tim Pengabdian, yaitu Bpk Abdul Haris, S.Kom, M.Kom, Bpk. Hengki Sikumbang, S.E, MMSI dan Bpk. Indrianto, S.Kom, M.T.
Dari pelaksanaan program kemitraan masyarakat ini, diharapkan penduduk Desa Ciaruteun Ilir dapat menghasilkan sember energi baru untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya. Selain itu program kemitraan ini juga bisa berfungsi sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa dan media implementasi hasil penelitian pengusul sebelumnya.